Sabtu, 30 Mei 2015

Most Likely A "Shonen JUMP" Manga Magz in Indonesia [SPOILER ALERT]

Apakah semua manusia di bumi ini sudah tahu tentang keberadaan majalah komik yang sistemnya kurang lebih sama dengan majalah komik di Jepang sudah hadir di Indonesia?

Bukan, bukan Nakayoshi dan Shonen Magazine, karna mereka adalah majalah komik yang menghadirkan komik jepang, seperti impor dari majalah komik jepang ke Indonesia, sebelum dijadikan tankoubon di indonesianya.

Bukan, bukan majalah jepang kayak Animonster de el el, itu mah majalah entertainment jepang dalam segi anime yang mepet-mepet ke entertainment para artisnya juga

Gue juga bukan lagi ngomongin RE:ON karna majalah itu kontennya random, mulai dari genre shoujo ampe shonen, mulai dari slice of life sampai fantasy, anything manga-ish were published.



Gue ngomongin Shonen Fight





Jadi ceritanya gue lagi depresi di studio karena di Project 2 semester 4 ini gue doomed abis, ga ngerti, progres dikit, demotivasi tingkat tinggi, dan banyak hal lain yang terjadi di hidup gue (oke this is true, but lebay). Kebetulan bangku studio gue sebelahan ama salah satu cowok langka di Jurusan gue (yang cuma ada 4 cowo), satu-satunya yang ngerti dunia animanga yang kadang ngajak gue ngobrol tentang itu secara random di kelompok gue.

Kebetulan aja, temen sebelah gue ini salah satu staff Shonen Fight, terus dia promosi. Karna emang gue tertarik dengan perkomikan Indonesia (se otaku apapun gue, gue masih cinta karya bangsa ini) jadi gue minta info Pre Order dll nya.

Gue agak heran awalnya kenapa ni anak tau banyak soal Shonen Fight yang belum rilis, taunya kakaknya Vice Editor dan dia sendiri Supporting Staff beneran Shonen Fight. Dia bahkan udah baca semua isinya dan kasih review beberapa judul ke gue, kayak "Komikus ini art nya bla bla bla" atau "Gue paling suka cerita yang bla bla bla"

Somehow it's annoying he got to know everything ahead everyone else and give away spoiler, make me want to read it even more, but it's okay. Gue ntar liat pemahaman kita sama apa beda, soalnya dia termasuk "smart viewer" yang gak ngasal kasih komen.

Anywaaaaaaay

Sebelum UAS Shonen Fight dateng ke rumah gue lewat malaikat yang namanya tukang pos di tengah kesibukan tugas. Gue langsung buka dan langsung skimming, tapi di halaman 2 percetakannya ga bener dan ada dua halaman yang gak kepotong dan nyatu..

Gue protes ke temen gue si Supporting Staff. Bodo amat dia harus tau. Walau akhirnya dia cuma bales "Wkwk lagi apes lu"

Gue skimming dan skimming~

Setelah dapet first impression, gue tutup dan balik nugas. Setidaknya gue udah ga sepenasaran sebelumnya.

Setelah Internal (yang agak menyedihkan dan gue ga tega nge post kisah Internal gue disini seperti Internal semester kemaren, yap gue emang lagi apes kayanya), gue baca beneran semuanya.

Well gak semua. Gue ga baca Oh Blood! dan Winternesia dengan baik. Komikusnya perlu membuat gambar komiknya lebih "bersih" dan perlu ngeblok beberapa bagian yang cuma di rendering garis2 berantakan ngasal pake pulpen. I mean, it's easier to just fill it with black ink, it's cleaner, why the hell are you guys just make some random line, it's not even a good rendering line!! If you want to make it different with "this side is less darker so I put some manual rendering", hell no, make it a beautiful straight lines or just buy some gray screen tone, will ya?

Overall, masih kurang hahaha

Soal Konten:

(I am not one to talk, tapi setidaknya karna udah baca ratusan judul manga berbagai genre dari shonen, shoujo, seinen, josei, slice of life, fantasy, sci fi, mystery, psychological, supernatural, sport, historical, dll gue setidaknya udah baca ratusan konten juga. Oiya, gue baca semua genre KECUALI yang ada kisah cinta sesama jenis. It's pure trash and disgusting so I won't even look at it)

[SPOILER ALERT START FROM HERE]





Ghost Loan: Maaf tapi rasanya gue pernah membaca hal serupa ratusan kali. Belum ada uniknya. Sangat sangat shonen tipikal.

Jakanova: Reporter dan Politik? Untuk ranah sastra dan perfilman, sangat pasaran, tapi bagus sekali untuk komik, karna jarang yang bisa mengangkatnya ke komik dengan baik. Gue juga jarang nemu manga jepangnya dengan tema serupa, tapi jika bisa dikemas setidaknya kualitas kontennya sebaik Drama Korea Pinocchio, It will be BLASTING AMAZING. Oh ya, jangan lupakan komik legendaris karya HERGE, The Adventure of TINTIN. Blasting amazing, no? So much potential!

Jeenie: Sepertinya banyak yang kayak gini. Ini shonen romance, jadi sebaiknya sang mangaka pelajari manga serupa yang bagus. Ada ratusan manga yang kayak gini, search aja pake filter di situs manga wakaka.. Belum keliatan uniknya.

InHeritage Spin Off: Gue harus main game nya dulu biar tau, BUT I AM TOO LAZY TO DO IT. Masalah utama dari komik ini, komunikasi visualnya kurang, secara konten.. juga kurang unik wakakaka.. somehow I feel like I read this kinda thing everywhere. Tapi tiap hal serupa harus punya keunikan yang berkata "Ini milikku dan tak ada yang serupa", dan itu belum keliatan. Saya ngutip kata2 dosen arsitektur UI? Well sorry but I think it's just plain right.

Lost in Halmahera (4koma): Cuma dapet sedikit halaman, jadi cerita inti yang nyeritain awalnya kurang tergali, tapi kocak juga sih. Episodic dan Gag, jadi bisa dikembangkan kemanapun. Komik 4koma bukan berarti meninggalkan chara development dan plot development, karna Gekkan Shoujo Nozaki-kun dan Hidamari Sketch bisa mengangkat keduanya dengan baik.

Perennium: pertama baca, gue mikir, "Gintama?" karena settingnya so damn the same. Hanya setting. Ceritanya belum tau mau ke arah mana. Secara pribadi gue suka historical dan campuran Sci-Fi, tapi YANG BAGUS. Gue berdoa semoga lanjutannya bagus, soalnya gue suka ama cerita Perennium. Meskipun setting persis ama Gintama, kontennya beda. Banyak kok gue nemu cerita kayak gini, jadi, semoga nanti ada uniknya!

Oh Blood!: Vampire dan Ecchi. Something dark and something sensual. Sangat shonen. Mengingatkan gue sama manga Sankarea. Karna saya perempuan saya gak mau komen, karna ini majalah komik shonen, hanya para cowo yang bisa tau seberapa excitednya masalah perv kayak gini. Gue bahkan ga baca semuanya haha maapkan saya gasuka karna targetnya cowo banget. Tapi karakternya sangat amat pasaran btw. Kontennya juga kayaknya.. kayaknya pernah deehhhhh (tadi gue nyebut Sankarea? Ya, mirip Sankarea.)

Winternesia: So unique. Tapi issue yang di angkat gak begitu unik, ratusan manga serupa kayanya mengangkat issue yang sama. Bahkan ini sedikit mengingatkan aku sama bagian cerita di Tsubasa Chronicle saat para MC lagi ke Tokyo yang berubah karna hujan asam. Potentially unique, perkembangan ceritanya juga bisa sangat menarik, aku sangat menanti ini.

Rabbit Vault: Yeah pencuri! Saya sangat suka Kaito Kid dan D.N. Angel~ so this one is catching my eyes. Dari segi artwork juga lucu banget. BUT it's soooo pasaran, it needs its own uniqueness, semoga bisa keluar uniknya. Sangat kurang di bagian bagaimana teknik dia mencuri dan teknik kabur, bahkan sangat tidak digali, padahal itu poin utama keseruan pencuri yang tak pernah tertangkap, bukankah begitu? Rasanya aku inget pernah baca shoujo manga juga tentang cewe pencuri tapi lupa judulnyaaaa.. sepertinya ini sedikit mengarah ke shonen romance? Berjuang deh ya BEBEKTERBANG biar bisa mengangkat ini jadi lebih menarik!

Kalasandhi: Potentially unique!!!! vampire, historical, medical, dan tokoh utamanya perempuan! Mau bilang pernah baca tapi biasanya yang ada vampire dan historical saja, atau vampire dan medical saja, dan bahkan aku gapernah nemu historical dan medical. So so unique. Strong heroine. Aku sangat penasaran bagaimana kelanjutannya. Ayo semangat Azisa Noor dalam pengembangannya!



Soal Artwork:

(perlu diingat bahwa gue gabisa gambar sebagus mangaka yang ada di SF, but I read manga a lot and my major is Architecture Interior, so yeah)

Rendering.. please guys, rendering.. bahkan manga One Punch Man aja renderingnya indah. Kochimuite Miiko aja lebih rapi. Kalau mau referensi rendering manual, silakan liat manga Kingdom. Kalau mau liat inking yang dewa, liat setidaknya manga Tegami Bachi. Kalau mau rendering yang manual dan screen tone yang bagus, liat aja manga Aria dan Aqua. PLEASE MAKE IT CLEAN AND BEAUTIFUL. Manga shonen menurut gue lebih rapi dan detail dan well done dibanding manga shoujo yang.. yah.. 80% screen tone dan 15% close up character.

Not just rendering though.

Tebal tipis garis, manusia atau background, semuanya, kurang. Semua itu mempengaruhi bagaimana pembaca melihat panel komik, dan jika nyaru, komunikasi yang diharapkan akan berkurang. Misalnya sang komikus ingin menekankan mata pembaca pada suatu hal, tapi karna nyaru dan gak dibikin tegas, jadi gak tersampaikan.

I would like to make an example but I AM TOO LAZY TO DO IT, coba bedakan bagaimana fokus mata kalian bergerak dari panel ke panel saat membaca manga jepang dan manga yang ada di SF.

Oh yeah, I can still feel the laziness.

Saat menggambar chibi, perhatikan baik-baik dimana anda harus benar-benar memakai gambar chibi dan mana yang tidak.. Overall masih banyak yang malas.

Saat menggambar, totalitas dengan kualitas dari ujung panel hingga ujung lain. Jangan karna fokus pembaca hanya tertuju pada wajah karakter dan torsonya, anda tidak menggambar bagian tubuh lain dengan baik. It's annoying, really. Hargai pembaca. beri kualitas terbaikmu. Jangan cuma bagus di bagian berwarnanya aja ya.

Well gue harus menyarankan kepada semua komikus indonesia untuk setidaknya mempelajari komunikasi visual manga ini dari buku "Cara menggambar komik" yang jilid 2 tulisan Michael Scott. Si Scott ini pengamat komik yang sangat baik, jadi tolong perhatikan penjelasan dia mengenai komunikasi dari panel ke panel, atau character dan background, atau balon suara dan gambar.

Gue bisa nyebutin seabreg manga yang komunikasi visualnya udah mendarah daging ampe gue gak ngerti bagaimana dia bisa main angle panel sebaik itu, but overall shonen manga in Japan are THAT GOOD. Learn it.

If.. Even if it's a shonen manga, saat menambah romance dalam cerita, ada baiknya anda melirik komik-komik shoujo minimal karya Sakisaka Io, Yabuchi Yuu, Morishita Suu, atau Taamo. Pelajari bagaimana hal-hal sederhana di dalam manga shoujo bisa begitu baper. Untuk manga shonen yang menaruh romance sebagai bumbu, sangat perlu mempelajari bagaimana hal-hal sederhana ini bisa menjadi cinta nantinya.

Per judul:

Ghost Loan: Kuberi nilai 70, karena overall gambarnya lumayan indah. Tolong yang rapi di bagian rendering manual. Tolong yang detail di sesuatu yang mau di detailin, karna jadinya gak keliatan.

Rendering bayangannya yang rajin ya~

Rendering bayangannya yang rapi dan lurus ya~

Jadi.. ini makhluk di panel ini ngapain? Kurang efeknya


Jakanova: Satria ganteng banget >.< masih malas menentukan bagian mana yang digambar serius dan bagian mana yang chibi. Tak ada salahnya background Characters dibuat bagus, bikin aja manusia sempurna tapi plain dan gapunya uniqueness seperti MC. Itu hal yang penting. Hargai pembaca yang ingin melihat isi dunia dalam manga anda dengan baik.

Bagian ini jangan chibi

Bagian ini gambar orangnya seriusin dikit

Cewe-cewenya juga jangan chibi, biar lebih "playboy" si satria nya

Ini agak fatal. Pak Rano tuh yang mana ya? Kan pembaca belum nyampe halaman selanjutnya jadi gatau. Tolong gambar pak rano dengan realis, terus mukanya isinya penuh bayangan, biar lebih dapet seremnya si Pak Rano ini.

Ini.. maksudnya apa? penting kah? Jika ini bagian komedi yang penting, bisa dibuat lebih serius, atau hanya terjadi di background saat cerita utama mengalir. Jangan diberi satu panel khusus.


Jeenie: Sederhana. Terlalu fokus dengan gambar manusianya. Ini shonen, bukan shoujo. Romance di shonen berbeda dengan romance shoujo. Tolong lebih perhatikan surrounding area nya ya.

Berasa baca shoujo manga yang minim background dan minim detail..

Suasana ruangnya gaada.. ga dapet feel latar belakangnya.. (emangnya anak ars interior? well kuperlakukan sama, karna manga is all about a world in 2D and you have to bring it to life, at least in the reader's mind)


InHeritage: komunikasi.. kurang. Tolong beri jarak antara background dan character. Jika membaca manga2 shonen jepang, anda akan melihat ada jarak kosong putih bersih sekitar 1-2cm dari tubuh manusia dan background, saat background yang digambar banyak detailnya, sehingga nggak nyaru ama tokoh komik. Aku melihat gambarnya terlalu banyak.. garis? komunikasinya harus improve lagi, karna overall art ini sangat bagus.

Isi panel ini rame bangeeettt.. jarak antar background dan tokoh?

Aku bahkan kurang jelas monster ini muncul di belakang tokoh.. coba lebih di zoom out biar jelas

Panel ini fokus ke mana? si tokoh dua yg lagi ngobrol? si tokoh utama? apa sesuatu yg lagi diliat tokoh utama di bangunan itu?


Lost in Halmahera: Gue kasih nilai 80. Kurang sedikit di bagian komunikasi visual. Gag manga sangat bergantung dengan komunikasi visual dengan pembaca, good luck aja ya buat komikusnya!

Gue ada dimana ya? Di halmahera? mangaka maulana, anda bisa memberikan intro yang lebih dari ini.


Perennium: Generasi rendering manual! Tapi sepertinya masih banyak bagian mager gambar? hayo ngaku aja hahaha.. jangan lupakan detail tiap bagian tubuh manusia, detail tiap surrounding, dan janga lupa, YANG BERSIH YA. Soalnya gambarnya bagus, and Martin is so handsome, he resembles Akabane Karma hahaha (mulai deh biasnya). Chindil juga lucu banget, hawa2 Kaneki ken sebelum Kaneki rambutnya jadi putih.

Tarik beberapa garis lebih tipis.. lebih detail.. lebih rapi.. lebih lurus.. dan dunia anda akan lebih hidup, tanpa menghilangkan style orisinil anda!

Jangan hilang rasa rajinmu saat menggambar bagian tubuh di bawah torso dan di dekat ujung panel. More detail and you are awesome.

......ini Martin keren edition wakakakakaka
Well, bisa terlihat bagaimana saat gambarnya mendekati pinggir panel, detail indahnya berkurang.


Oh Blood!: Masih bisa dikembangkan. Aku kasih 50. Soalnya artnya perlu banyak improvement, renderingnya juga, komunikasi visualnya juga. Salah satu yang bikin aku mager banget baca ahaha.. Komunikasi visualnya deh, Gambar mah nanti juga bagus sendiri kalau terus-terusan diasah.

Komunikasi visual dalam zooming hal-hal hentainya harus dikembangkan. Aku bahkan telat sadar Boing dan Cling itu efek bagian yang mana.

More detail to your art, more improvement in your human proportion, maka komik ini bisa jauh lebih sensual. hentai manga kan? Harus jago gambar orang dong~

...You can add more to this, gak harus sampai belajar antropometri manusia, tapi proporsinya menggangguku.... yang lambat laun semakin sering menggambar akan semakin dapat sense proporsi itu, so, good luck!

You can do better in this scene too. Too plain.


Winternesia: Butuh mengeluarkan keunikan tiap karakter, karna semua orang pake jaket supertebel gue bahkan gainget ini siapa itu siapa apalagi kalau digambar dari belakang. Emang pembaca ada yang mau repot inget2 bentuk masing2 jaket dan aksesorisnya? Bukan gue yang jelas. Dan ohya, Plis renderingnya YANG BERSIIHHHHHH karena ini sangat potensial!

I know this place supposed to be dirty, tapi jadinya malah kayak gambarnya yang berantakan, bukan tempatnya?

I lost myself here. Who is who now? Everyone wear that jacket and that hat..

Who is who?


Rabbit Vault: Kesan pertamaku: Lucu! Aku kasih 80. Character uniqueness, good! Background detail, good! Visual Communication, good! Rendering, not bad! Hanya saja tolong di detail bagian yang ingin disampaikan dengan jelas.. terutama teknik bagaimana si rabbit kabur dari mansion itu.. kualitas rendering manual komennya sama kayak Ghost loan.

/terus fotonya miring/terus gue ga peduli/
Good chara intro! Good taking it into the next panel! Ceritanya mengalir.

/terus miring lagi/terus gue ga peduli lagi/
Komunikasi visual oke! lihat bagaiman mata pembaca tertuju pada heroine tanpa melupakan kalau ada tokoh lain disitu, dan apa yang dirasakan tokoh lain terhadap heroine.

Good setting intro! Tapi gak ada salahnya untuk nambah rendering di langit kota indah ini..

Detail terhadap sesuatu yang harusnya di detail, kurang. Itu si cowo nyalain apa? pematik? bom? jika di analisis dari segi settingnya, bom pada latar ini bentuknya seperti apa? apa ia hanya melempar api ke bubuk mesiu?

Jadi.. itu tongkat apa? Bisa diperjelas.


Kalasandhi: Gue menyadari bahwa saat mangaka meng-close up tiap chara, dan saat chara digambar dengan seluruh surrounding, GAADA BEDANYA. Saat meng close up chara, tolong perhatikan detail kecil seperti bagaimana EKSPRESI sang tokoh, dan detail-detail yang tidak ada saat menggambar satu panel penuh latar belakang dan tokoh-tokoh utama. Oiya, kurang bersih, dan kurang efek thriller. Ini tentang vampir kan? make it awesome because the story is damn awesome!

is this character important? Make it clear! Nyaru ama semua hal di ruangan ini (sangat ingin bilang wajah si tante sama kayak wajah topeng di background)

Perhatikan wajah heroine di semua panel. Sama. Gak ada detail lebih di close up.

Dear mangaka, read more thriller, karena saya kurang merasakan feel anda.

/ini terakhir kalinya gue ngomong foto ini miring, dan gue ga peduli/
Ekspresi heroine kurang greget! More confused! More shock!

Tuh kan tokoh ini penting.. tapi gaada yummy close up dan perubahan signifikan dari ekspresi dia di awal cerita..






That's all. Mohon maaf sama semua pihak SF dan para mangaka yang merasa karyanya aku kata2in abis2an, karna desain saya juga udah terbiasa dikatain abis2an ama dosen (jadi gue balas dendam nih?). Good luck SF, semua manganya sangat potensial, sangat bisa jadi manga-manga yang keren. I love you guys more than Re:ON (digebukin semua pihak Re:ON). Keep doing your best and keep amazing.

Jangan gebukin saya plis.. Hanya kritikus awam.. Bisanya cuma kritik (?)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar