Semua orang tahu, episode terakhirnya rilis minggu kemarin, hari Jumat jam 2 subuh WIB di horriblesubs.info
Jam 2 subuh saat itu gue lagi begadang di studio ngerjain display. Gue lagi rehat ngerjain diagram-diagram.. lalu liat jam. Jam 2. Gue tau wifi kampus kenceng banget, dan gue bawa lappy. Gue beranjak dari meja studio gue, lalu berkelana ke studio jurusan tetangga..
Well interior dan arsitektur satu studio, cuma beda zona aja. Jadi gue berkelana ke zona arsitektur.
Kurang lebih suasananya sama, musik diputer saut2an, udah gatau lagi sebenernya yang gue dengerin apa. Orang banyak yang ngerjain "entah apa" itu (benerin model, bikin diagram, tidur di jalanan kayak mayat bertebaran). Gue harus melangkah hati-hati sambil ngomong maaf disana sini.
Gue melihat dua teman gue, satu lagi asik bikin "entah apa", lalu satu lagi bobo di sebelahnya. Gue hampiri.
"Pe. Kir. Ada kabar gembira" gue bilang ke mereka, walau salah satunya lagi tidur.
Peja ngeliat gue sesaat, lalu balik lagi ke "entah apa" yang dia kerjain sambil bilang "Apa lu kesini? Mau ganggu gue?"
"Sekarang jam 2 subuh pe" saut gue
Kira mulai bangun gara2 gue rusuhin. Gue berjongkok menghadap mereka, dan sambil megang bahu peja ama kira, gue bilang dengan senyum lebar "Shigatsu episode terakhir keluar!"
Peja dan kira cuma bisa moaning ngeluh sambil ketawa pahit "Lo kesini cuma mau ngomong itu doang?!"
Well kita satu studio, apa salahnya ssih jalan dikit buat cari suasana, penat nih bikin diagram.
"Kasih tau dwi sono may" ujar kirana (kayak bikin novel gue, pakai kata "ujar si anu")
"Mana dwi?"
"Bobo di atas meja"
Let me clear some misunderstanding if you thought that "sleep on the table" is somewhat like you work sitting on your chair, working on the table, and fall asleep while folding your hand, head on the table.
Dwi bobo di atas meja. Dwi menaikkan seluruh badan dia, meringkuk di atas meja, seolah-olah meja itu kasur. Di sampingnya ada laptop dia yang kebuka, lalu ada kertas A3 dan penggaris serta drawing pen. Mejanya sebesar A0 soalnya. Gatau A0 segede apa? selebar 8 buah kertas A3.
Ada sejuta ulah anak ars di studio, ini salah satunya.
Gue ambil penggaris dia, gue tusuk2 badannya. "Wi. Bangun wi. woy."
Dwi bangun, tapi tampangnya masih setengah sadar.
"Wi bangun! tidur mulu. Ada kabar baik."
Mata dwi masih ngablu.
"Wi, shigatsu episode terakhir keluar!"
Dwi ngeliat gue, terus bobo lagi.
Ini salah gue sepenuhnya kenapa ngingetin rilis episode terakhir anime itu ke temen-temen gue yang lagi pada hectic UTS. Gue hanya membuat mereka ngerasa agak ngenes karna episode terakhir rilis pas kita lagi amburadul.
Paginya, presentasi display.
Kira lapor, dwi nonton shigatsu di hp dia dan mau pamer plus spoiler ke dia. So like dwi. Dwi penghancur kesenangan gue juga karna kemaren dia juga abis spoiler, dasar emang tuh anak..
Anyway
ini post udah kayak novel aja padahal masalah utamanya belum gue bahas
Gue baru nonton episode terakhir cerita yang menyayat hati gue itu hari ini. Selepas studio gue bobo dari sore ampe besok siang. Terus gue agak gamau nonton soalnya takut ama endingnya. Selama nonton aja hati gue udah tersayat sayat, endingnya pasti nih..
Gue akhirnya malah ga nonton padahal dwi kira peja udah nonton (siapa yang rusuh jam 2 pagi di studio klo episode terakhir udah keluar hah?)
Gue nontonnya hari ini, dan SO RIPPING MY HEART
Haduh seru banget shigatsu tapi sepanjang cerita sampai akhir lo bakal diaduk aduk hatinya.. I wont say it was a happy ending even though everything seems beautiful from the beginning till the end.
Ini perasaan yang sama ketika gue nonton anime epic anohana. Well anohana lebih menguras air mata, sedangkan shigatsu lebih menguras hati..
Anak SMP masih unyu murni belum tersentuh kotornya dunia, tapi mengalami fase perubahan.. hem.. mental? Hati? Resolusi? Dan cukup ekstrem perubahannya..
Yang belum nyentuh shigatsu, selamat bersenang-senang ria..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar